21.4.10

UNTUK MAMA..


Ma, tidak terasa sudah hampir lima tahun ya kita hidup tanpa Papa. Senang rasanya melihat mama begitu tegar menghadapi ini.
Senang melihat mama tidak menjadi rapuh apalagi jika harus meneteskan air mata untuk kepergian papa meskipun mungkin mama hanya berpura-pura kuat.
Dan tanpa kusadari, itu menyemangatiku untuk terus menjalani hidup dalam keluarga kecil kita tanpa seorang ayah tentunya.

Ma, maafkan aku dan adikku yang mungkin tidak selalu mengingatmu dalam setiap waktu, tidak seperti dirimu yang selalu mengingat dan mengkhawatirkan kami anakmu ini walau dalam kesibukan apapun.

Ma, maafkan aku yang selama ini belum bisa dan mungkin sampai kapanpun tidak bisa membalas semua kebaikanmu, jasa-jasamu, dan semua kasih sayangmu, walaupun pengabdianku hingga 100 bahkan 1000 tahun lamanya.

Ma, hari ini bertepatan dengan Hari Kartini sama seperti tahun-tahun sebelumnya Mama merayakan hari jadi mama.
Selamat Ulang Tahun Mama, dimana setiap pertambahannya adalah kebahagian bagi anakmu ini.
Tidak banyak yang bisa terucap hanya bisa berharap Mama akan selalu sehat dan bisa terus menyayangi kita anak2nya.
Selamat Ulang Tahun dan tak ada lagi kata, Karena cinta kadang tanpa kata dan puja.

SELAMAT ULANG TAHUN MAMA...

9.3.10

PAPA...


Mungkin selama ini hanya air mata yang selali menemaniku setiap kali kumerindukannya. Tapi hari ini aku ingin berbagi sedikit cerita tentangnya. Ya dialah Papaku...

Papaku adalah ayah yang hebat (bagiku), ya walaupun temperamennya tinggi tapi sisi demokratis masih adalah dalam dirinya. Itu terbukti saat beliau berpulang, banyak sekali rekan yang datang, tak hanya rekannya di LBH Semarang saja, tapi juga petani, nelayan hingga pengamen jalanan. Dan bagiku itu penghormatan terakhir yang terindah buat Papaku.

Tak banyak yang bisa kubagi tentang kenangan bersamanya,hanya saja pesan-pesan beliau semasa aku beranjak dewasalah yang membuatku bisa seperti sekarang, seperti "Pulanglah.. Selarut apapun kamu pulang, kalau masih bisa dijangkau untuk pulang ya pulanglah.." atau ketika beliau berkata "Papa tidak pernah melarangmu bermain, ke bioskop atau ke cafe.. bebaslah belajar dari lingkungan sekitarmu... karena ada banyak hal yg bisa kamu ambil disana tapi ingat diluar sana juga sangat kejam jadi kebebasanmu itu juga harus diselingi dengan tanggungjawab.. tanggungjawab untuk menjaga kehormatanmu sendiri dan juga kehormatan keluargamu..." ya, kata-kata itu yang kupegang hingga saat ini. Dengan modal inilah aku berjuang untuk menjadi wanita seperti yang diinginkan Papa.

Papaku adalah seorang ayah yang selalu punya keinginan untuk memberikan pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anaknya. Masih teringat dalam benakku kejadian sore itu dimana papa dengan wajah sumringahnya bercerita bahwa dia baru saja pulang beli batik yang akan dipakai diacara wisudaku nanti, tapi ternyata Tuhan berencana lain, malam itu juga papa koma dan meninggal esok harinya. Dan batik itu, batik yang sore itu dipamerkannya pun tak sempat dikenakannya.

Papaku juga pecinta kuliner dan travelling lho, dia tahu betul dimana bisa mendapatkan makanan yang enak, mungkin inilah salah satu yang menurun padaku, hahahaha...

Ah, masih banyak lagi kenangan lainnya yang dapat ku tuliskan dan setiap kenangan itu membuatku bersyukur karena aku semakin menyadari bahwa Papa berperan sangat banyak sehingga aku menjadi wanita yang kuat dan bertambah kuat setiap harinya.

Dan hari ini, 10 Maret adalah hari kelahirannya. Walaupun beliau sudah tidak ada lagi di dunia tapi beliau akan selalu ada dalam hatiku. "SELAMAT ULANG TAHUN PAPA..." Semoga Papa selalu bahagia disana, istirahatlah dengan tenang pa, doa kami selalu bersamamu.. Kau adalah Ayah terhebat yang pernah ada, dan dikehidupan mendatang semoga aku bisa kembali menjadi anakmu..."

-Special for My Beloved Father (Alm)-

27.1.10

The Beautiful Beach in Pacitan



Ga nyangka lho, ternyata Pacitan punya pantai yang indah buanget. Hamparan pasir putih dan pasir besinya masih alami. Karang-karang yang berdiri kokoh dan juga pepohonan yang rimbun terhampar di sepanjang pantai. Penduduk disekitar menyebutnya Pantai Klayar. Pantai yang sangat cantik dan masih perawan.


Ternyata tidak segampang yang kami pikirkan untuk sampai ke pantai ini. Perjalanan ke sana sangat sulit karena selain medan yg berbukit, tak ada satu pun petunjuk jalan selain yang ada di Jalan Raya Pacitan. Makanya tidak banyak yang tahu tentang keberadaan pantai ini. Saya pun tahu pantai ini dari "mbah google" hehehe. Rasa lelah, rasa putus asa yang tadi menghampiri selama perjalanan, semua terbayar saat melihat hamparan pasir putih dan ombak yang bergulung-gulung. Apalagi saat melihat matahari terbenam, wuih itu moment yang paling indah. Mungkin kami harus berterimakasih atas ketidaktahuan banyak orang atas pantai ini dan "mbah google" juga tentunya. Karena ketidaktahuan mereka itu membuat Pantai ini serasa hanya milik kami.. Hanya milik kami.. Dan Klayar, kami pasti kembali...

10.8.09

IKHLAS

Ketika cinta mulai dirasa tak mungkin tergapai,
Tanamkan dalam hati dan pikir,
Bahwa cinta itu tak harus memiliki,
Pun cinta tak harus bersama,

Ikhlas melihat dia tertawa walau kita terluka,
Ikhlas membiarkan dirinya dalam bahagia walau kita tak disampingnya,
Itulah sejatinya ketulusan cinta...
Dan Karenanya pula kita akan dapat bangkit dan melanjutkan hidup walau tertatih, perlahan tapi pasti...

Just believe it...

DILEMA RASA

Dia memang membuatku terluka
Membuatku menangis sejadi-jadinya
Membuatku menyesal tlah membuka hati untuknya
Karena dia tlah menjadikan aku tumbal bagi cintanya

Ku akui Aku memang sakit karenya
Aku terluka karena cintanya
Ingin sekali membnecinya
Berharap bisa lupa
Tak mengenang wajah dan namanya

Ketika melihat dia terluka
Terluka oleh cinta yang digadangnya,
Tersakiti oleh cinta yang dulu membuatku dijadikan tumbal cinta olehnya,

Sesungguhnya aku ingin tertawa
Mengatainya ”inilah karma mu”
Tapi entah mengapa hati serasa tak menerima
Ikut teriris rasanya,

Saat dia berkata ”aku terluka”
Saat itu pula ku bisa merasakan sakitnya
Saat melihat dia memohon dan diacuhkan cintanya
Saat itu aku pun menangis karenya,
Saat dia tenggelam dalam duka,
Terpuruk dalam kelam hidupnya,
Saat itu pula ingin rasanya berlari dan memeluknya,
Berkata ”semuanya akan baik-baik saja”
”kamu hanya perlu bangkit dan merelakannya..”

Tapi aku tak bisa...
Hanya doa tersemat untuknya,
”Tuhan aku ikhlas dengan sakit yang dia berikan, namun aku sakit melihat dia seperti ini, tolong jaga dan kuatkanlah dia.. terangi jalannya.. kembalikan senyum dan tawanya.. jangan biarkan dia terus terpuruk dalam luka dan kelam hidupnya.. agar akupun bisa tersenyum bahafgia melihatnya... amiiin”
Telah diperbarui sekitar satu jam yang lalu · ·